Puisi Matematika #part2

Sepucuk Surat Pedih untuk Tikus Negara


Hidup terkadang memang tak adil
Harta, tahta seraya telah diambil
Menjadikan kehidupan seakan labil
Terpontang panting menjadi seseorang kerdil

Kami bagaikan sebuah garis asimtot
Yang  tak akan pernah merasakan buah manis dari suatu negara
Segalanya telah dirampas tikus itu
Dan tak akan mungkin akan menyentuh dan menyinggung garis asimtot tersebut


Berilian negara tereleminasi satu persatu
Akankah yang lain tahu?
Semua seakan menutupi apa yang terjadi
Menutupi telinga dari apa yang terjadi akibat implikasi
Implikasi jika buruk maka buruklah negara ini

Kami memang hanyalah himpunan kecil
Himpunan yang menurut kalian tak akan bisa merobohkan tahta
Tetapi kami mempunyai semesta
Semesta dari semua penduduk Indonesia
Yang akan mengeleminasi kejahatan itu

Wahai tikus-tikus negara ku tercinta
Tak kah kau merasa bersalah dan berdosa?
Setiap harta kalian dikuadratkan
Setiap rakyat kau miskinkan
Permasalahan ini berpusat di hati kalian
Dimana  kalian sendiri yang akan menemukan median dari permasalahan itu 



Previous
Next Post »