Puisi Matematika #part1

















Grafik integral Rindu terhadap Rabb-ku
Buah pena : Desty Rupalestari



Hening , sunyi malam pengabdian
 Lurus seperti persamaan linear kehidupan
Turunan dan integral bersubtitusi menjadi satu persamaan
Rindu...

Waktu bergulir angka demi angka
Baik jam basis sepuluh maupun jam romawi
Mengisyaratkan penantian telah sampai
Sampai pada titik-titik yang hendak mencurahkan alfa beta maupun teta
Menanyakan mengapa adanya aksioma-aksioma kehidupan


Haruskah ada limit?
Limit yang akan membatasi grafik integral ini
Aku ingin mencapai limit tak hingga dengan-Nya
Karena kerinduan ini sungguh tak tentu
Sungguh, bagaikan hasil 0|0

Diharapkan adalah sebuah penyelesaian
Penyelesaian permasalahan trigonometri
Yang seluruh dunia tahu itu adalah titik puncaknya
Antara disjungsi dan konjungsi seakan berkolaborasi
Tetapi diri-Nya lah yang tahu di kehidupan rill ini
Yang akan menjadikan irasional menjadi rasional

Kemeja kusam tergoreskan noda bahagia
Buah pena : Desty Rupalestari

Saat itu.. Detik menit menjadi tak bernilai
titik-titik sudut terfokus pada satu objek
dimana diagonal setiap sisi menuju satu pandangan
pandangan satu objek yang tegak di titik pusat bidang itu

pikir ku layaknya akar yang imajiner
persamaan yang berdiskriminan kurang dari 0
titik pusat tiba-tiba menyinggung garis busur kelamunan
seraya berkata satu jawaban
Lulus...

Beberapa bangun ruang berbentuk tabung
Merah biru hijau kuning menjadi satu nada
Ini adalah titik puncaknya
Puncak dari segala grafik putih abu-abu

 Satu dua tiga sampai deret tak hingga...
Berbaris tanpa celah berpegang tangan
Goresan noda warna tak beraturan menjadi satu bukti
Mengisyaratkan ini akar nyata dari bibit yang ditanam

Previous
Next Post »

2 komentar

Click here for komentar
DESTY
admin
28 Maret 2015 pukul 01.40 ×

iyaa dongs :D Trimakasih . smoga berkunjung kembali~

Reply
avatar